Perang terbesar dalam hidup
Adalah perang melawan diri sendiri
Perang melawan hawa nafsu
Nafsu kekuasaan
Nafsu keserakahan
Nafsu amarah
…..
Mengalahkan diri sendiri
Adalah hal yang terberat dalam hidup
Banyak yang kalah melawan diri sendiri
Namun menjadi perkasa
Menghadapi orang lain
Menindas hak orang lain
Merampas hak-hak orang lain
…..
Kalau saja bisa mengalahkan diri
Maka tidak akan ada perang lain
Selain perang melawan diri sendiri
Tidak akan ada kerusuhan disetiap negeri
Tidak akan ada kemiskinan didunia ini
Bahkan tidak akan ada yang korupsi
…..
Menjadi pahlawan
Karena berhasil mengalah diri sendiri
Adalah kepahlawanan yang hakiki
Pahlawan yang tidak membutuhkan gelar
Pahlawan yang tidak membutuhkan tanda jasa
Pahlawan yang tidak perlu diabadikan
…..
Adakah kita seorang pahlawan
Yang melawan kedzoliman sendiri
Yang mengalahkan syaitan didalam diri
Yang menjaga kehormatannya
Demi menjaga kehormatan orang lain
Yang memanusiakan manusia
Selayaknya fitrah manusia.
Sulit sih,tapi BISA!!!
Minggu, 13 November 2011
Selasa, 08 November 2011
Surat untuk Lelaki Yang Mencintai Pacar Saya
Hei Lelaki, pertama-tama saya mau bilang bahwa kamu bajingan! Kamu berhasil membuat wanita yang saya cintai memilih kamu.
Kamu pasti sudah tahu bahwa pacar saya adalah wanita yang sangat menyenangkan dan membuat nyaman siapapun lelaki yang menjadi pasangannya. Saya yakin kamu tahu itu. Dia baik,menarik. Saya juga tahu pasti karena rasa hormatnya pada sosok lelaki yang membuatnya tak menunjukkan bahwa dia tidak mencintai saya. Siapa yang bisa menolak menikah dengan wanita sesempurna dia? Saya rela walaupun dia tak mencintai saya.
Hei Lelaki, ada sebuah lagu yang sangat dia sukai. Saya harap kamu tahu lagu yang saya maksud. Pacar saya sering sekali menggumamkannya. Saya tahu, karena saya pun menyukai lagu itu.
Baiklah, mari kita berbicara secara laki-laki. Kamu boleh memilikinya. Kamu boleh memeluknya. Kamu boleh mencintai pacar saya. Saya tidak menyalahkan kamu. Cinta tidak pernah bisa disalahkan. Sebagai lelaki, saya salut karena kamu sudah berani merebut dia tanpa rasa malu dan tanpa ada rasa menghargai status saya dengan dia. Padahal kamu tahu dia itu pacar saya! Ok tapi tak apa lah saya menghargai kamu,saya menghormati kamu,karena saya lebih muda dari kamu. Menurut saya, saya tak pantas menentang kamu.
Hei Lelaki, maukah kamu menyanyikan lagu kesukaan dia. Saya mau kamu menyanyikannya.
Hei Lelaki, saat kamu membaca surat ini, Saya minta tolong bahagiakan dia. Pacar saya adalah wanita yang harus bahagia. Dia suka kamu, namun dia juga tahu aku ‘sakit’,tepatnya dihati. Tapi tak apa,yang saya ingin adalah bahagia dia,bukan bahagia saya.
Tapi maaf,saya yang menang. Saya lebih hebat dari kamu. Semua mengakui itu. :)
Kamu pasti sudah tahu bahwa pacar saya adalah wanita yang sangat menyenangkan dan membuat nyaman siapapun lelaki yang menjadi pasangannya. Saya yakin kamu tahu itu. Dia baik,menarik. Saya juga tahu pasti karena rasa hormatnya pada sosok lelaki yang membuatnya tak menunjukkan bahwa dia tidak mencintai saya. Siapa yang bisa menolak menikah dengan wanita sesempurna dia? Saya rela walaupun dia tak mencintai saya.
Hei Lelaki, ada sebuah lagu yang sangat dia sukai. Saya harap kamu tahu lagu yang saya maksud. Pacar saya sering sekali menggumamkannya. Saya tahu, karena saya pun menyukai lagu itu.
Baiklah, mari kita berbicara secara laki-laki. Kamu boleh memilikinya. Kamu boleh memeluknya. Kamu boleh mencintai pacar saya. Saya tidak menyalahkan kamu. Cinta tidak pernah bisa disalahkan. Sebagai lelaki, saya salut karena kamu sudah berani merebut dia tanpa rasa malu dan tanpa ada rasa menghargai status saya dengan dia. Padahal kamu tahu dia itu pacar saya! Ok tapi tak apa lah saya menghargai kamu,saya menghormati kamu,karena saya lebih muda dari kamu. Menurut saya, saya tak pantas menentang kamu.
Hei Lelaki, maukah kamu menyanyikan lagu kesukaan dia. Saya mau kamu menyanyikannya.
Hei Lelaki, saat kamu membaca surat ini, Saya minta tolong bahagiakan dia. Pacar saya adalah wanita yang harus bahagia. Dia suka kamu, namun dia juga tahu aku ‘sakit’,tepatnya dihati. Tapi tak apa,yang saya ingin adalah bahagia dia,bukan bahagia saya.
Tapi maaf,saya yang menang. Saya lebih hebat dari kamu. Semua mengakui itu. :)
Kamis, 03 November 2011
Aku dan Kamu,Kita!!
Kita pernah berteriak dengan nada dan birama yang sama, mencoba menuliskan nasib tanpa ragu-ragu, tertawa atau menangis saat ia pergi.
Aku adalah ganjil,begitu pun Kamu. Kita adalah genap saat kita bersama. Aku dan Kamu adalah suatu paduan yang sempurna,dimana terdapat sebuah kebersamaan tawa,canda dan duka. Iya itu Kita..!! Aku dan Kamu.
Saat menulis ini aku sedang tersenyum dan menuai canda melalui angan. Dan terkadang aku selalu berkhayal aneh. "andai saja suatu hari nanti aku bisa menjadi dua,agar bisa memelukmu disana dan merindukanmu disini". cukup aneh bukan? hahahaa
Tapi walau bagaimana pun,Aku,Kamu itu Satu. Dan Kita itu genap saat bersama.
Aku dan Kamu, ya itu Kita. :)
Aku adalah ganjil,begitu pun Kamu. Kita adalah genap saat kita bersama. Aku dan Kamu adalah suatu paduan yang sempurna,dimana terdapat sebuah kebersamaan tawa,canda dan duka. Iya itu Kita..!! Aku dan Kamu.
Saat menulis ini aku sedang tersenyum dan menuai canda melalui angan. Dan terkadang aku selalu berkhayal aneh. "andai saja suatu hari nanti aku bisa menjadi dua,agar bisa memelukmu disana dan merindukanmu disini". cukup aneh bukan? hahahaa
Tapi walau bagaimana pun,Aku,Kamu itu Satu. Dan Kita itu genap saat bersama.
Aku dan Kamu, ya itu Kita. :)
Langganan:
Postingan (Atom)